Penting, Pelayanan Darah yang Berkualitas

BEKASI, SABTU -- Pelayanan darah yang berkualitas dan mudah diakses sangat penting untuk mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu yang masih tinggi di Indonesia, yaitu 262 per 100.000 kelahiran hidup.

Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari mengatakan hal itu pada sambutan tertulis peringatan Hari Donor Darah Sedunia Tahun 2008 di President University, Cikarang, Bekasi, Sabtu (14/6). "Penyebab utama kematian ibu melahirkan adalah akibat pendarahan (28 persen)," kata Menkes, yang sambutannya dibacakan Sekretaris Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Toto Utomo.

Untuk mengatasi tingginya angka kematian akibat pendarahan itu, menurut Menkes, caranya adalah dengan menghindari faktor penyebab, penanganan yang cepat dan tepat sehingga dapat mencegah kematian. Di sinilah peran penting dari pelayanan yang berkualitas dan mudah diakses. Pemerintah menyadari bahwa darah merupakan materi biologis yang diproduksi oleh tubuh manusia dalam jumlah terbatas dan belum dapat disintesis di luar tubuh. Pengadaannya hanyalah dari donasi secara sukarela yang dilakukan oleh para donor darah.

"Dalam PP No 18/1980 bahwa pengadaan darah dilakukan secara sukarela tanpa pemberian penggantian berupa apa pun dan dilarang memperjualbelikan darah dengan dalih apa pun. Biaya yang dikenakan kepada pasien hanyalah biaya pengganti pengolahan darah, yang merupakan biaya untuk proses pengadaan darah sampai dinyatakan aman untuk tindakan medis transfusi," paparnya.